Kamis, 26 Februari 2009

Gunung Sampah di Putri Cempo



TPA Putri Cempo berdiri sejak tahun 1985 dan mulai digunakan sebagai tempat pembuangan sampah pada tahun 1986.

TPA ini bertempat di kelurahan Mojosongo tepatnya di solo bagian utara berbatasan dengan kabupaten karanganyar, luas wilayah ini sebesar 17 hektar, 13 hektar untuk pembuangan sampah dan sisanya masing-masing 1 hektar untuk tempat pengolahan limbah,pemakaman tempat infrastruktur dan jalan.


Ketika kami melakukan observasi di sana dalam rangka diklat kelompok ilmiah remaja SMA MTA Surakarta, kami berpendapat bahwa Tak beda dengan kota Bandung yang dulunya disebut kota kembang tetapi sekarang menjadi lautan sampah, kota solo pun mengalami hal serupa, sampah dimana-mana di pusat kota, di pasar ,di jalan, di selokan bahkan di bantaran sungai-sungai.


Selain tidak enak dipandang mata sampah yang didominasi oleh jenis plastik juga tidak bias terurai. jadi sampah-sampah yang semakin hari semakin meningkat itu harus menjadi beban pemerintah, dan TPA Putri Cempo pun tujuanya.


Kita tidak menyangka bahwa sedikit sampah yang kita buang sembarangan tersebut ikut andil dalam penumpukan sampah di TPA putri Cempo yang saat ini sudah sangat memprihatikan. Bagaimana tidak kalau dalam sehari ada 220-240 ton sampah yang dibuang disana dan jumlah itu bisa meningkat menjadi 260-290 ton apabila pada musim penghujan saat ini.


Tempat sampah pasti identik dengan pencemaran dan penyakit. pencemaran dan penyakit sangat didukung dengan meningkatnya sampah-sampah di TPA putri cempo, dan hal yang tidak diinginkan tersebut juga akan bertambah parah pada musim penghujan ini.


Perlu diketahui tumpukan sampah di TPA putri cempo saat ini sudah melebihi tingginya jalan yang merupakan akses menuju kesana, bahkan di sebagian tempat lain sudah menggunung. Uuuuhhhhhhh……. Padahal pada awal ketika tempat itu dipakai untuk pembuangan akhir lokasinya memiliki kedalamn hingga 100 meter.


Kita pastinya tidak ingin kalau daerah yang kita cintai ini menjadi daerah yang identik dengan dengan sampah. sebenarnya dari pihak pengolahan sampah sendiri sudah membuat program pemisahan sampah organik dan anorganik tetapi hasilnya nihil. Karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat kita, padahal kalau program ini berjalan dengan baik kita pun bisa dibilang meringankan tugas mereka dalam pengolahan sampah yang pastinya akan menjadi lebih baik dari saat ini.


Hal lain yang menyebabkan TPA Putri cempo mengalami overload adalah seiring brtambahnya usia.sebenarnya lokasi yang berada di solo utara ini ditargetkan sebagai tempat pembuangan akhir hanya dalam 15 tahun, tetapi sampai sekarang tempat itu masih dipakai sebagai tempat pembuangan akhir. Oleh karenaya harus ada lahan ke-dua sebagai penggantiya.

0 komentar: